Fenomena El Nino berpotensi mempengaruhi 70% lahan pertanian di Indonesia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan strategi untuk meminimalisir dampak El Nino terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Syahrul mengatakan pemerintah berupaya mengatasi dampak El Nino yang melanda seluruh dunia. Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi El Nino akan terjadi pada Semester II-2023, dan puncaknya pada Agustus 2023.
“Dunia benar-benar tidak berjalan dengan baik, karena El-Nino sedang menyerang seluruh dunia dan mencapai lebih dari 70% lahan pertanian yang ada. Apakah kita harus menyerah? Tidak,” ujar Syahrul dalam acara Forum Diskusi yang disiarkan secara daring, Selasa ( 4/7).
Katanya, El Nino sebenarnya bukan hal baru. Saat menjabat Gubernur Sulawesi Selatan pada 2015, Syahrul menghadapi El Nino yang lebih ekstrem.
Berikut 9 strategi Mentan dalam menghadapi El Nino:
1. Pemetaan lokasi yang terkena dampak kekeringan
Syahrul meminta Badan Meteorologi Pertanian Indonesia mengidentifikasi lokasi yang terdampak kekeringan akibat El Nino. Lokasi-lokasi ini kemudian dipetakan dan dikelompokkan menjadi area merah, kuning, dan hijau.
Syahrul mengatakan, identifikasi wilayah kekeringan diperlukan agar pemerintah pusat dan daerah bisa lebih cepat mengantisipasinya.
2. Percepatan budidaya
Menurut Syahrul, percepatan penanaman perlu dilakukan untuk mengejar sisa curah hujan. Percepatan penanaman terutama dilakukan untuk area hijau.
3. Penyediaan alat dan mesin pertanian untuk mempercepat penanaman
4. Meningkatkan ketersediaan air
Syahrul mengatakan ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan membangun atau memperbaiki tambak, parit, sumur dalam, sumur rembesan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, dan pemompaan.
5. Penyiapan bibit tahan kekeringan dan Organisme Pengganggu Tumbuhan atau OPT
El Nino mempengaruhi lahan kering. Selain itu, El Nino menciptakan iklim hangat yang menyebabkan hama tumbuh subur. Benih yang tahan kekeringan dan hama akan membantu tanaman pangan bertahan hidup.
6. Program adaptasi dan mitigasi dampak El Nino seluas 1.000 hektar.
Selanjutnya, upaya keenam yang bisa dilakukan adalah program 1000 hektar, adaptasi dan mitigasi dampak El Nino. Oleh karena itu, Syahrul berharap para kepala desa di seluruh Indonesia dapat menjadi percontohan program 1.000 hektar tersebut.
7. Pengembangan pupuk organik
Syahrul mengatakan, upaya lain yang bisa dilakukan adalah mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri.”Pupuk organik harus menjadi bagian dari ini. Dan saya ingin mengingatkan kepada seluruh kepala desa untuk tidak bermain-main dengan pupuk,” ujarnya.
8. Dukungan KUR dan Asuransi Pertanian
Ia menyebutkan, upaya selanjutnya adalah mendapatkan dukungan yang diberikan pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat atau KUR dan asuransi pertanian.
Syahrul mengatakan, asuransi pertanian belum diluncurkan karena masih dalam tahap pembahasan. Namun, Kementerian Pertanian berupaya untuk segera melaksanakan program asuransi pertanian.
“Daerah merah mutlak menggunakan asuransi pertanian. Asuransi itu harus mampu membayar persentase tertentu,” ujarnya.
9. Menyiapkan lumbung pangan sampai ke tingkat desa
Syahrul mengatakan, upaya terakhir yang bisa dilakukan adalah menyediakan lumbung pangan hingga ke tingkat desa. Menurutnya, keberadaan lumbung sangat penting agar petani bisa menyimpan hasil panennya, sehingga Indonesia masih memiliki stok hasil panen saat El Nino.
Laporan Indeks Kinerja Perubahan Iklim (CCPI) menunjukkan bahwa indeks kinerja perubahan iklim Inggris akan menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G20 pada tahun 2022. Skor indeks mencapai 73,09.
CCPI menilai indeks kinerja perubahan iklim berdasarkan beberapa kategori. Diantaranya yaitu emisi gas rumah tangga, energi terbarukan, konsumsi energi, dan kebijakan iklim.