Dosen politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai Surya Paloh memiliki rencana khusus di balik instruksi kepada anggota Fraksi Nasdem di DPR untuk mendukung kebijakan Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Senayan. Ujang menganggap strategi itu diperlukan setelah keputusan Partai Nasdem yang menetapkan Anies Baswedan sebagai calon presiden dikritik kelompok pendukung pemerintah.
Menurut Ujang, harus diakui deklarasi dukungan terhadap Anies menimbulkan sentimen negatif di kalangan pendukung Jokowi. Situasi ini memaksa Nasdem mencari cara untuk memastikan posisi permanen di garis dukungan pemerintah.
“Pilihannya suka tidak suka, suka tidak suka, mundur fraksi mendukung kebijakan Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis (19/8).
Ujang menyebut Nasdem bisa membawa konsekuensi dengan pencalonan Anies. Konsekuensi yang paling mungkin terjadi adalah pemberhentian atau pengurangan jumlah menteri di kabinet melalui wacana reshuffle yang sedang berlangsung.
“Nasi sudah jadi bubur, tentu ada kemungkinan NasDem nanti konsekuensinya, bisa direshuffle kan,” kata Ujang.
Menurut Ujang, secara demokratis setiap partai berhak menyatakan dukungan terhadap calon presiden tertentu. Namun, dalam situasi Nasdem, keputusan mengusung Anies sebagai capres justru membuat partai dilematis karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut-sebut sebagai antitesis Jokowi.
“Jadi ya kelompok koalisi Jokowi, kelompok istana ya tidak suka dengan keputusan Nasdem,” kata Ujang lagi.
Lanjutnya, kemungkinan lain di balik arahan Surya adalah NasDem ingin dilihat sebagai partai yang konsisten mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatannya. Dukungan penuh itu sengaja disampaikan untuk membuktikan bahwa Anies bukanlah pilihan yang salah.
Sebelumnya, Kepala Media dan Komunikasi DPP Partai Nasdem Charles Meikyansah menjelaskan, Surya Paloh telah mengumpulkan sejumlah pimpinan Fraksi Nasdem pada Senin (16/1). Saat itu Surya Paloh memerintahkan seluruh anggota NasDem DPR RI. fraksi untuk mendukung kebijakan Jokowi melalui pendekatan legislatif di DPR.
“Pak Surya menekankan dukungan penuh terhadap pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin hingga selesai dan memerintahkan kepada seluruh anggota Fraksi Nasdem DPR RI untuk melakukan hal yang sama di komisi dan AKD (perlengkapan pengurus) lainnya,” kata Charles seperti dikutip. oleh Antara, Selasa (17/17/2019) 1).
Meski begitu, Charles tidak menyebutkan dukungan apa yang akan diberikan fraksi Nasdem. DPR saat ini sedang membahas beberapa regulasi seperti Undang-Undang Pengganti Peraturan Pemerintah atau Perppu Cipta Kerja, dan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Kesehatan.
Selain membahas dukungan terhadap Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, dalam rapat rutin tahunan yang digelar, Surya berpesan agar Fraksi Nasdem memperjuangkan Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Menurutnya, sistem proporsional terbuka lebih demokratis dan adil bagi rakyat.
“Pak Surya tetap mendukung penuh sistem tarif terbuka dan menolak sistem tarif tertutup,” kata Charles.
Charles mengatakan, berbagai dinamika politik dan kebangsaan memerlukan komunikasi yang baik antara DPP dan fraksi-fraksi agar dapat berkoordinasi dalam pengambilan kebijakan. Pengurus dan anggota Fraksi Nasdem di DPR yang hadir dalam rapat kemarin antara lain Wakil Ketua Fraksi Nasdem Ahmad Ali, Ketua Fraksi Nasdem Robert Rouw, dan Sekretaris Fraksi Nasdem Saan Mustopa. Beberapa elite partai yang hadir antara lain Lestari Moerdijat dan Rachmat Gobel.