liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
AMSI Luncurkan E-Learning 8 Jurus Jitu Cara Mengelola Media Siber

AMSI Luncurkan E-Learning 8 Jurus Jitu Cara Mengelola Media Siber

2 minutes, 57 seconds Read

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan microsite media e-learning untuk keberlanjutan atau pengelolaan dan pengelolaan pembelajaran online untuk keberlanjutan media siber.

Peluncuran dilakukan secara hybrid di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim dan dihadiri oleh anggota AMSI di 27 wilayah di Indonesia melalui platform Zoom pada Jumat (19/5).

E-learning yang diproduksi dengan dukungan Internews dan USAID Media ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pemimpin dan pengelola media lokal agar dapat beradaptasi dan tumbuh secara berkelanjutan di tengah revolusi digital.

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning sebenarnya merupakan salah satu program utama AMSI bersama USAID dan Internews untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi perusahaan media saat ini.

“Dunia bergerak sangat cepat dan mereka tidak menunggu kita membahas strategi konten terlebih dahulu, mereka harus bergerak. Kami tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang hidup di tiktok, berjualan di tiktok. Sekarang brand juga bisa menjual barangnya di platform dan itu secara langsung,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/5).

Wens juga mengakui ada kekhawatiran ketika e-learning diproduksi, penggunaannya tidak lagi relevan. Karena algoritma platform telah berubah. Apalagi sekarang ada kecerdasan buatan dan sebagainya.

Itu sebabnya dia dan rekan-rekannya di AMSI terus mengikuti perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren merek periklanan. Tujuannya agar media di Indonesia tetap adaptif terhadap perubahan tersebut, dengan tetap mengutamakan kualitas konten.

Dikatakan Wens, e-learning ini merupakan salah satu cara AMSI memberikan bimbingan dan pelatihan dasar dalam pengelolaan media. “Itu hasil pemetaan masalah yang kita hadapi,” ujarnya.

Di acara yang sama, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Arif Zulkifli mengatakan, sebagai anggota Dewan Pers, AMSI aktif berpartisipasi menjawab isu-isu media dan digital. Termasuk dalam penyusunan hak penerbit agar lebih proporsional.

“Dewan Pers sangat mengapresiasi baik langkah maupun upaya aktif pengurus AMSI yang telah terlibat aktif dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam isu media digital,” ujar Arif.

Suara Publik

Ketua Partai Internews Indonesia Eric Sasono juga sangat antusias dengan ide pembuatan e-learning.

“Pertama kali saya melihat proyek media ini, saya cukup kaget ada unsur bisnis media di dalamnya. Ini adalah sesuatu yang relatif baru bagi USAID. Ternyata ada alasan bagus mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik,” ujar Eric.

Direktur Eksekutif AMSI yang juga penanggung jawab program e-learning Adi Prasetya menjelaskan, e-learning dibuat dengan beberapa topik pembelajaran. Topik-topik ini adalah:

Lansekap media dan tantangan ekosistem. Pengembangan konten dan tim editorial yang kuat. Pengembangan distribusi konten. Pengembangan sumber pendapatan atau pemasaran iklan. Manajemen sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media. Brand building dan media branding, Optimasi IT untuk meningkatkan revenue dan traffic.

AMSI (situs web AMSI)

Selama ini, AMSI telah bekerja sama dengan USAID dan Internews selama tiga tahun mengerjakan program-program untuk kemandirian, efisiensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahun, diadakan lebih dari 20 kelas pelatihan manajemen media yang disusun dengan pendampingan, pemberian beasiswa, dan diakhiri dengan penghargaan media yang luar biasa.

“Ide dari e-learning ini adalah untuk mempertahankan materi pelatihan dan bimbingan yang telah kami lakukan selama tiga tahun terakhir. Agar berkas tidak hilang, terlupakan, dan dapat digunakan oleh anggota AMSI secara lebih luas dari penerima beasiswa, jurnalis, tim penjualan, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkannya,” ujar Adi.

Acara peluncuran e-learning juga dirangkai dengan halal bihalal dan peringatan HUT AMSI ke-6, serta talk show tentang lanskap media digital antara lalu lintas, etika dan bisnis. Hadir sebagai pembicara Andy Budiman (CEO KG Media), Ignatius Haryanto (Peneliti Media UMN), Subagja H (CEO Harapanrakyat.com), Maria Rita Hasugian (Pemimpin Redaksi KatongNTT.com), dan Wenseslaus Manggut ( Ketua AMSI). Talkshow ini dimoderatori oleh Citra Dyah Prastuti (Pemimpin Redaksi KBR).

Similar Posts