Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan Aryanto Misel kesempatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Nikuba. Hal ini untuk membuktikan bahwa alat tersebut diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan lembaganya memiliki fasilitas yang tidak hanya digunakan oleh kalangan akademisi dan industri, tetapi juga perorangan.
“Kami minta dibuktikan secara ilmiah, itu dulu,” kata Laksana di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7) dikutip dari Antara.
Handoko juga mengatakan, BRIN sudah mengirimkan tim untuk menemui Nikuba. Berdasarkan tinjauan tim, alat tersebut perlu penelitian lebih lanjut.
Namun, dia tetap mengapresiasi dan mendukung temuan Aryanto. Selain itu, BRIN ingin Nikuba disempurnakan karena alat tersebut merupakan bahan bakar berbasis hidrogen yang memiliki banyak variasi.
“Jadi kita akan lihat bersama sampai terbukti secara ilmiah bisa diterima oleh masyarakat ilmiah,” ujarnya.
Aryanto Misel dan penemuannya, Nikuba. (Instagram @nikubahhydrogen.)
Sebelumnya, Aryanto Misel diminta mempresentasikan temuannya pada pertengahan Juni 2023 di Milan, Italia. Dia menjelaskan Nikuba di depan produsen otomotif papan atas Tanah Air.
Hal ini bermula ketika Nikuba mendapat perhatian dari salah satu pabrikan otomotif ternama di Eropa yang melakukan survey langsung ke Cirebon. Diskusi panjang dilakukan mengenai inovasi ini untuk membuka lebih jauh tentang pekerjaan teknis Nikuba yang berakhir dengan diundangnya Aryanto ke Milan.
Nikuba adalah singkatan dari ‘Niku Banyu’ atau ‘Air Ini’ yang dapat mengubah air melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen dalam kandungan air yang dielektrolisis menjadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar.
Aryanto Misel melalui inovasinya bersama Pangdam Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo memulai Nikuba yang dapat mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam (ICE) pada kendaraan.
“Nikuba memiliki fungsi memisahkan hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung dalam air (H2O). Hidrogen yang telah dipisahkan tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang bakar mesin kendaraan bermotor,” kata Aryanto.