liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Bursa Saham Hanya Dibuka 2 Hari, IHSG Pekan Depan Minim Sentimen

2 minutes, 8 seconds Read

Pekan depan belum ada rilis signifikan yang bisa menjadi pendongkrak pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau JHSG. Pelaku pasar menunggu kinerja keuangan emiten kuartal II 2023 yang akan dirilis mulai bulan depan.

Pelaku pasar juga mencermati output domestik, yaitu data jumlah uang beredar periode Mei 2023. Data tersebut juga mencerminkan pertumbuhan kredit, serta jenis konsumsi.

Pakar Keuangan Magical Securities, Ratih Mustikoningsih mengatakan, perdagangan pekan depan yang hanya berlangsung selama dua hari yakni 26-27 Juni 2023 dalam kondisi minim katalis cenderung sepi di pasar.

“IHSG pada perdagangan 26-27 Juni 2023 diproyeksikan bergerak sideways di kisaran 6.610-6.710,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (25/6).

Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan technical analysis 26-27 Juni 2023:

(Beli) BRIS di area Rp 1.680 dengan target harga di level resistance Rp 1.750, dan pertimbangkan cut loss jika support tembus di level harga Rp 1.610. (Beli) MAPI di area Rp 1.705 dengan target harga di level resistance Rp 1.780, dan pertimbangkan cut loss jika support tembus di level harga Rp 1.650. (Beli) MDKA di area Rp 3.150 dengan target harga di resistance di level Rp 3.350, dan pertimbangkan cut loss jika support tembus di level harga Rp 3.000.

Pekan lalu, IHK pekan 19-23 Juni 2023 terkoreksi sebesar 0,87%. Pelemahan IHSG sejalan dengan kinerja indeks sektoral. Dimana dalam sepekan semua sektor ditutup di zona merah. Sektor teknologi memimpin penurunan sebesar 4,26%, diikuti sektor kesehatan yang turun 1,60%.

Di pasar ekuitas domestik, asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp 1,73 triliun. Volume transaksi pada pekan ini juga menurun dengan rata-rata harian Rp8,29 triliun dibandingkan pekan sebelumnya 12-16 Juni 2023 sebesar Rp9,94 triliun.

Katalisator yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu berasal dari sumber eksternal dan domestik. Secara eksternal, minggu ini The Fed melalui Jerome Powell di hadapan kongres memberikan pernyataan terkait berlanjutnya sikap hawkish untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

“Jadi masih ada kemungkinan kenaikan lagi 50 bps sampai akhir tahun 2023,” kata Ratih.

Pernyataan ini sekaligus membuat sektor teknologi kembali melemah. Indeks Nasdaq turun 1,75% dalam sepekan, sejalan dengan pergerakan sektor teknologi di pasar saham domestik yang turun 4,26%.

Sementara itu, tren suku bunga tinggi belum berakhir. Hal itu tercermin dari Bank of England (BoE) kembali menaikkan suku bunga pada periode Juni 2023 sebesar 50 basis poin menjadi 5%. Kenaikan suku bunga ini merupakan yang ke-13 berturut-turut, dan tertinggi sejak krisis subprime mortgage pada 2008 lalu.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75% untuk memastikan inflasi terkendali dalam kisaran target 2%-4% hingga akhir tahun 2023.

Kebijakan BI adalah menjaga stabilitas moneter di tengah ketidakpastian perekonomian global, seperti berlanjutnya tren tingginya suku bunga di negara maju. Suku bunga BI yang tinggi tersebut berpotensi membatasi penggunaan dan permintaan kredit nasional. Emiten dengan rasio leverage yang besar juga akan terpengaruh.

Similar Posts