Kebakaran besar terjadi di depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3). Hingga saat ini, peristiwa kebakaran tersebut telah menelan 17 korban jiwa dan memaksa 1.085 warga yang tinggal di sekitar Depo Pertamina Plumpang mengungsi.
Salah satu korban bernama Hadi (30), tinggal di sebelah Depo Pertamina Plumpang. Ia merupakan warga Jalan Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara. Tempat tinggalnya hanya dipisahkan tembok dari depo.
Kakak ipar Hadi, Siti Maimunah menjelaskan, saat ledakan terdengar, Hadi sedang menonton TV di rumah kontrakannya di samping depo Pertamina. “Batasnya hanya tembok dengan depo Pertamina,” kata Siti Maimunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3).
Hadi sempat melarikan diri saat ledakan pertama terdengar di depo. “Kakak saya (Hadi) sudah kabur bersama anggota keluarga lainnya saat terjadi ledakan pertama di depo Pertamina,” kata kakak ipar Hadi Siti Maimunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tapi Hadi kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang yang tertinggal. Namun sayang, saat ledakan kedua yang lebih besar, Hadi tak kunjung keluar. “Mungkin mencium bau bensin bikin Hadi lemas,” kata Siti.
Kedatangannya ke RS Polri untuk mendaftar di posko antemortem guna memastikan apakah salah satu jenazah yang sudah berada di RS tersebut adalah Hadi.
“Keluarga menggeledah beberapa rumah sakit. Di RS Koja, RS Mulyasari dan RS Pelabuhan. Namun ternyata dibawa ke RS Polri,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, salah satu jenazah memiliki ciri yang sama dengan Hadi, yakni tahi lalat di dagunya.
Namun, untuk memastikan hal tersebut, kata dia, ibunya menuju ke RS Polri untuk menjalani tes DNA karena data identitas Hadi, yakni KTP dan Kartu Keluarga (KK) telah dibakar. “Data Hadi tidak lengkap karena KTP dan Kartu Keluarganya dibakar,” ujarnya.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI, 17 orang meninggal dunia, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang akibat kebakaran tersebut. Sementara itu, jumlah korban yang dinyatakan hilang berkurang dari delapan orang menjadi lima orang.