Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui masih ada BUMN yang saat ini menghadapi masalah. Karena itu, dia berjanji akan terus melakukan pembersihan lingkungan BUMN.
Erick mengatakan, kondisi BUMN saat ini relatif lebih baik dari sebelumnya. Apa yang dikatakannya menjadi kunci dalam pemilihan posisi direktur utama.
“Jadi pemilihan jabatan CEO harus bagus dan politik tidak boleh ikut campur,” kata Erick dalam pemaparan hasil survei Lembaga Survei Indonesia, Minggu (22/1).
Beberapa BUMN yang mengalami permasalahan hukum adalah PT Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero), dan PT Waskita Beton. Erick kemudian menceritakan pengalamannya selama menjabat sebagai Menteri BUMN selama sebulan.
Saat itu, ia melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa ada kasus besar di Jiwasraya yang belum pernah diusut. Setelah itu, Erick langsung melapor ke Kejaksaan Agung agar masalah ini bisa segera diselesaikan.
“Setelah ini kami akan mendesak audit dana pensiun milik pemerintah karena saya melihat 65% sakit,” ujarnya.
Erick mengatakan, saat ini kinerja BUMN sudah membaik. Laba 41 BUMN meningkat dari Rp 13 triliun pada 2019 menjadi Rp 125 triliun tahun lalu.
“Tahun ini labanya menembus Rp 200 triliun, masih terus meningkat,” katanya.
Mantan bos Mahaka itu menilai filosofi moral yang diperkenalkan pada 2019 penting untuk diubah oleh BUMN. Jika ini bisa terus dilaksanakan, dia yakin masalah korupsi dan kepemimpinan di BUMN bisa berkurang.
“Karena negara ini terkenal bisa menulis makalah bagus, tapi implementasinya kurang,” ujarnya.
Sementara itu, survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia Juli lalu menunjukkan citra BUMN semakin baik di mata publik. Menurut survei, pada Juni 2022 sebanyak 61,4% responden menilai BUMN telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan rakyat. Secara rinci, sebanyak 9,2% menilai kontribusi BUMN sangat besar dan 52,2% relatif besar.
Persepsi positif tersebut meningkat dari hasil survei sebelumnya, di mana responden yang menilai BUMN hanya sebesar 48,9% pada April 2022. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 12,5% hanya dalam waktu dua bulan.