Calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranow meminta kader PDI Perjuangan menjadikan kekalahan di Banten pada pemilu 2019 sebagai pelajaran untuk memenangkan pemilu 2024. Ia mengatakan, kader banteng tidak boleh menangis.
“Banteng tidak bisa cengeng. Banteng menangis, menangis, tidak masalah. Banteng, kalah, bangkit kembali. Disembelih lagi, bangkit kembali. Itu banteng,” kata Ganjar dalam penyatuan partai di Kantor DPD PDIP Banten, Sabtu.
Menurutnya, kader PDI Perjuangan khususnya di wilayah Banten perlu memiliki semangat revolusi. Kekalahan di pemilu sebelumnya harus menjadi pendorong untuk bangkit di pemilu 2024.
Menurutnya, kemenangan PDI Perjuangan di Banten akan membawa banyak perubahan, terutama dalam hal mencetak kader-kader unggul sebanyak-banyaknya. “Kemenangan merupakan kesempatan bagi partai ini untuk mencetak kader sebanyak-banyaknya,” kata Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga bercerita bahwa dirinya adalah kader partai biasa. Ia menceritakan awal mula bergabung dengan PDI Perjuangan pada 1992.
“Masih di PDI, masih mahasiswa sama Mbah Tarjo, disuruh demo sana-sini, disuruh teriak-teriak gitu. Jadi, saya anak baru, underdog,” kata Ganjar.
Menurutnya, kepemimpinan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah membuka ruang bagi rakyat biasa seperti dirinya.
Konsolidasi kemenangan Ganjar di Banten dihadiri anggota DPD Perjuangan PDI Banten dan beberapa pimpinan DPP PDI Perjuangan yakni Ahmad Basarah, Sukur Nababan, Ribka Tjiptaning, dan Sri Rahayu.
Ratusan calon legislatif (bacaleg) PDI Perjuangan juga hadir di tingkat DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Banten, seperti Rano Karno dan Marinus Gea.