Golkar termasuk partai terakhir yang mengajukan calonnya sebagai legislator. Mereka hadir di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (14/5) pukul 20.30 WIB untuk menyetorkan nama-nama calon anggota dewan.
Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus dan diterima langsung oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari. Hadir pula tokoh Golkar seperti Wakil Ketua Nurul Arifin hingga Ahmad Doli Kurnia.
Mereka kemudian menyerahkan berkas tersebut ke KPU untuk diperiksa kelengkapannya oleh KPU. Jika ada dokumen yang tidak lengkap, KPU memberikan waktu untuk melakukan pembetulan hingga pukul 23.59 WIB.
“Partai Golkar sudah sangat siap, sudah kami cek,” kata Lodewijk di KPU, Jakarta, Minggu (14/5) dikutip dari Antara.
Lodewijk mengatakan, Golkar mengajukan 580 calon di 84 daerah pemilihan. Sedangkan caleg perempuan sebanyak 197 orang atau 33% dari total caleg.
Golkar merupakan anggota terakhir Gabungan Indonesia Bersatu (KIB) yang mengajukan nama caleg ke KPU. Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah mendaftarkan nama caleg Senayan pada Jumat (12/5).
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan tidak ada alasan khusus bagi Golkar untuk tidak mendaftarkan caleg ke PAN dan PPP. Meski berkoalisi, masing-masing partai mengurus pendaftaran calon potensialnya sendiri.
“Pihak yang bertanggung jawab menyelesaikan ratusan persyaratan pendaftaran calon dari seluruh Indonesia membutuhkan waktu,” kata Dave kepada Katadata.co.id, Jumat (12/5).
Dave mengatakan, ada beberapa calon dari Partai Golkar yang belum selesai mempersiapkan persyaratan pendaftaran di KPU. Itu sebabnya Partai Golkar tidak bisa mendaftarkan calon potensialnya ke PAN dan PPP.
Selain itu, Dave menyebut perbedaan waktu pendaftaran karena jadwal KPU. KPU menjadwalkan pendaftaran caleg PAN pukul 14.00 WIB, sedangkan PPP pukul 14.30 WIB.
“Jangan terlalu dalam masalah waktu pendaftaran, apakah itu pisah atau pisah di KIB,” kata Dave.