Menlu Retno Marsudi membahas potensi perluasan kemitraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony J. Blinken. Hal tersebut menjadi isu yang dibahas dalam dialog strategis RI-AS di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Post-Ministerial Meeting (AMM/PMC) di Jakarta, Jumat (14/7) kemarin.
Menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia, Indonesia dan Amerika menjalin dialog untuk meningkatkan berbagai bentuk kerjasama. Salah satunya terkait dengan masa berlaku visa dan izin tinggal bagi diplomat Amerika dan Indonesia, serta pemegang paspor resmi, masing-masing selama lima tahun.
Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri menyebutkan, Retno dan Blinken sama-sama mengakui hubungan bilateral kedua negara semakin kuat, dimulai sejak Indonesia dan Amerika Serikat menjalin hubungan diplomatik pada 29 Desember 1949.
Hubungan tersebut terus diperkuat dengan nilai dan prinsip demokrasi, tata pemerintahan yang baik, peningkatan kerjasama pertahanan, saling menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum, serta kepentingan bersama di tingkat global dan regional, termasuk yang inklusif, terbuka, dan mendorong Indo-Pasifik, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.
Kedua negara telah meningkatkan kemitraannya dari kemitraan komprehensif pada tahun 2010 menjadi kemitraan strategis pada tahun 2015 untuk mengatasi tantangan pembangunan dan memanfaatkan peluang berdasarkan prinsip mutualisme, serta menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing.
Dialog strategis Indonesia-Amerika tahun ini fokus membahas perkembangan hubungan bilateral. Dalam kerja sama politik, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang cara-cara inovatif untuk meningkatkan hubungan bilateral dan membangun hubungan kelembagaan.
Kedua pemimpin fokus pada peningkatan kerja sama ekonomi, penguatan rantai pasokan, memajukan transisi energi, dan memajukan kerja sama maritim, kesehatan, dan pertahanan.
Retno dan Blinken juga membahas isu regional dan multilateral bersama, antara lain Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan dukungan AS untuk ASEAN Indo-Pacific Review (AOIP), serta Amerika Serikat sebagai tuan rumah Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). . ), Myanmar, dan Afganistan.
Indonesia dan Amerika menyambut baik penandatanganan kesepakatan untuk memajukan hubungan bilateral, yaitu:
1. Persetujuan atas hak istimewa dan kekebalan konsuler
2. Pengaturan kerangka kerja antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tentang penelitian, pemulihan, identifikasi, dan pemulangan jenazah anggota Departemen Pertahanan Perang Dunia II di Kabupaten Kepulauan Morotai Republik Indonesia
3. Upaya perpanjangan masa berlaku visa dan izin menjadi lima tahun bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.