Pengurus Pusat Olimpiade Khusus Indonesia atau PP SOIna menargetkan sembilan medali emas pada Special Olympics World Games di Jerman tahun ini. Target tersebut lebih rendah dari realisasi perolehan medali emas pada Olimpiade sebelumnya sebanyak 11 medali emas.
Ketua PP SOIna Warsito Ellwein menjelaskan penurunan target medali tersebut karena pandemi Covid-19. Menurut dia, wabah tersebut membuat jumlah atlet yang bisa diberangkatkan kali ini berkurang dari 75 orang menjadi 25 orang.
“Saya kira kalau kita realistis, kita ingin mendapatkan sembilan target emas,” kata Warsito di Jakarta, Rabu (15/3).
Warsito mengatakan 25 atlet berkebutuhan khusus akan mempertandingkan tujuh cabang olahraga yakni Renang, Atletik, Bulutangkis, Tenis Meja, Bowling, Senam Artistik, dan Senam Atletik. Warsito optimistis bisa meraih setidaknya tujuh medali emas di Olimpiade tahun ini.
Cabang yang dimaksud adalah masing-masing dua medali emas dari Bulutangkis dan Atletik. Sementara itu, Warsito menilai atlet Atletik, Renang, Tenis Meja, dan Senam masing-masing mampu menghasilkan satu medali emas.
Sebagai informasi, para atlet di Special Olympics adalah orang-orang berkebutuhan khusus. Berbeda dengan Paralympic Games, kriteria atlet yang bisa mengikuti Special Olympics adalah IQ di bawah 70 poin.
Namun, Warsito menyebut ada beberapa atlet Special Olympics yang juga berkunjung ke Paralympic Games. Namun, jumlah atlet Olimpiade Khusus di Paralympic Games hanya menyumbang sekitar 2%
Meski memiliki kebutuhan khusus, Warsito menegaskan, atlet Olimpiade Khusus memiliki kemampuan fisik yang tidak jauh berbeda dengan atlet Paralimpiade dan Olimpiade pada umumnya. Misalnya, salah satu pelari Special Olympics Tanah Air yang akan diberangkatkan nanti memiliki rekor lari 11,3 detik dalam jarak 100 meter.
Sejauh ini, catatan waktu lari 100 meter di Special Olympics adalah 11,2 detik. Sedangkan rekor lari 100 meter di Olimpiade adalah 9,58 detik.
Special Olympics di Jerman akan berlangsung pada 17-25 Juni 2023. Untuk mencapai target tersebut, Warsito mengatakan para atlet yang dikirim akan melakukan latihan terpusat di Semarang mulai 1 Mei 2023 hingga waktu pemberangkatan.
Saat ini para atlet tersebut sedang berlatih di daerahnya masing-masing. Sedangkan 25 atlet yang akan berkunjung ke Jerman berasal dari 17 daerah. “Kami akan fokuskan latihan tujuh cabang olahraga di Semarang, yakni enam bersaudara di Semarang dan khususnya bulu tangkis di Kudus,” kata Warsito.
Reporter: Andi M. Arief