Presiden Joko Widodo dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menolak isu Istana pendukung kasus Pondok Pesantren Al-Zaytun. Meski demikian, Moeldoko tak memungkiri dirinya memiliki hubungan dekat dengan Al-Zaytun Panji Gumilang.
Moeldoko menyampaikan kedekatannya dengan Panji hanya sebatas tugasnya sebagai Ketua KSP yaitu berkomunikasi dengan semua pihak. Karena itu, dia tidak tahu apakah Al-Zaytun mengajarkan aliran sesat atau tidak.
“Saya pernah ke Al-Zaytun untuk memberikan kuliah. Memberikan kuliah nasional di sana,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Senin (26/6).
Moeldoko mengaku sudah dua kali mengunjungi Al-Zaytun, saat bertugas sebagai Panglima TNI dan Kepala KSP. Dalam kunjungan tersebut, mantan Panglima TNI menilai pesantren menerapkan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.
Moeldoko menyatakan penanganan Al-Zaytun tidak boleh berlarut-larut. Pasalnya, ada ribuan mahasiswa yang belajar di Al-Zaytun dan butuh kepastian dari pemerintah.
Moeldoko menilai pengusutan kasus Al-Zaytun tidak boleh terburu-buru. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengizinkan instansi pemerintah yang terkait dengan ideologi untuk berfungsi. Badan yang dimaksud adalah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
“Kalau terjadi sesuai dengan yang terjadi, tinggalkan penanganan baik itu berupa pembinaan maupun penegakan hukum,” kata Moeldoko.
Karena itu, Jokowi menegaskan Istana Kepresidenan tidak memberikan dukungan apapun kepada Al-Zaytun. Selain itu, Kepala Negara membantah adanya hubungan antara Moeldoko dan Al-Zaytun.
“Saya sudah perintahkan Menko Polhukam dan Menteri Agama untuk mengusut. Nanti kalau sudah ada hasilnya akan saya serahkan,” kata Jokowi melalui saluran resmi Sekretariat Presiden, Senin (26). /6).
Sebelumnya, salah satu pendiri Al-Zaytun Imam Supriyanto dalam acara televisi beberapa hari lalu mencurigai Meldoko dekat dengan Panji Gumilang. Imam juga mencurigai Moeldoko memberikan bantuan hukum kepada Panji.
Reporter: Andi M. Arief