Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga beras di Pasar Sukawati, Bali cenderung naik. Kenaikan harga beras secara nasional menjadi penyebab kenaikan inflasi hingga Januari 2023.
Karena itu, Jokowi mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk bersama-sama mengendalikan inflasi nasional. Hingga Januari 2023, inflasi nasional mencapai 5,28% dengan indeks harga konsumen atau IHK sebesar 113,98.
“Beras mengalami tren sedikit naik. Ini mempengaruhi inflasi di bulan Januari, salah satunya beras,” kata Jokowi di Gianyar, Kamis (2/2).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras pada Januari 2023 dengan laju bulanan sebesar 0,34%, memberikan kontribusi 0,07% terhadap total inflasi bulan lalu. Inflasi bulanan ini lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 yang hanya meningkat sebesar 0,94%. Secara tahunan, beras mencatat inflasi sebesar 7,7% sehingga memberikan kontribusi terhadap inflasi tahunan sebesar 0,24%.
Badan Pangan Nasional atau Badan Pangan Nasional mencatat harga beras medium di seluruh daerah di atas harga eceran tertinggi atau HET yakni Rp 9.450 – Rp 10.250 per kilogram (Kg). Harga beras medium di Bali tercatat Rp 11.980 per kilogram atau 20% lebih tinggi dari HET.
Jokowi mengatakan pemerintah telah berupaya menurunkan harga beras sejak awal tahun 2023. Namun, upaya tersebut belum berhasil menurunkan harga beras, khususnya beras medium.
Berdasarkan data NFA, rata-rata harga beras nasional per Februari 2023 naik Rp120 per Kg dari Rp11.550 pada Januari 2023 menjadi Rp11.670 per Kg. Secara tahunan, harga beras medium meningkat hampir 8% atau Rp 860 per Kg dari pencapaian Februari 2022 sebesar Rp 10.810 per Kg.
Sedangkan harga beras premium naik Rp 296 per kg secara bulanan menjadi Rp 13.310 pada Februari 2023. Harga beras premium naik Rp 1.000 per kg jika dibandingkan dengan realisasi Februari 2022 sebesar Rp. 12.310.
BPS menyatakan, harga beras naik tidak hanya di tingkat konsumen, tetapi juga sejak penggilingan. Harga rata-rata beras di tingkat pabrik pada bulan lalu adalah Rp 10.979 per Kg, naik 3,54% dalam sebulan, dan naik 15% dibanding tahun lalu.
Harga grosir beras juga naik 2,51% dalam sebulan dan 11% dalam setahun menjadi Rp 11.648 per Kg. Harga di tingkat pengecer sebesar Rp 12.380 per Kg, naik 2,3% dibandingkan bulan sebelumnya dan 7,7% dari tahun lalu.
Kenaikan harga beras ini sejalan dengan harga gabah yang juga terus meningkat. Harga beras kering yang belum digiling naik 3,8% dibandingkan waktu sebelumnya. Harga gabah kering gabah juga naik 5,4%.
Reporter: Andi M. Arief