Presiden Joko Widodo menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Arun Lhokseumawe di Daerah Istimewa Aceh menjadi Kawasan Industri Hijau. Menurut Jokowi, target tersebut sangat mungkin terealisasi dengan melihat perkembangan saat ini.
“Investor sudah mulai berdatangan ke sini dan kita berharap ini berdampak pada PDRB di wilayah Aceh,” kata Jokowi yang hadir di KEK Lhokseumawe untuk meresmikan kembali beroperasinya pabrik pupuk NPK atau PIM PT Pupuk Iskandar Muda yang tadinya didirikan. di KEK Arun, Jumat (10/2).
Berdasarkan situs resmi Pemerintah Provinsi Aceh, target realisasi di KEK Arun Lhokseumawe tahun ini mencapai Rp 312 miliar. Kementerian Perindustrian telah merencanakan KEK Arun sebagai kawasan pengembangan industri migas, petrokimia, agro, kertas kantong semen dan logistik.
Pada 2017, Kementerian Perindustrian menilai potensi investasi yang mengalir ke KEK Arun hingga 2027 mencapai US$ 3,8 miliar atau setara Rp 51, triliun. Presiden Jokowi berharap KEK Arun berdampak pada Produk Domestik Bruto atau PDRB daerah di Aceh.
“Wakil Menteri BUMN memperkirakan bisa mempengaruhi tujuh persen PDRB DI Aceh. Ini sangat besar,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Widodo mengatakan pemerintah pusat telah melakukan beberapa langkah untuk lebih menggairahkan KEK Arun. Salah satunya dengan menyalurkan dana Rp 1,7 triliun agar pabrik NPK PIM di KEK bisa beroperasi kembali. Anggaran tersebut digunakan untuk perbaikan peralatan produksi dan perbaikan pelabuhan utama di dekat pabrik.
Menurutnya, kapasitas produksi pabrik PIM mencapai 570.000 ton per tahun. Sebab, pupuk yang diproduksi PIM di DI Aceh bisa mencapai 1,14 juta ton per tahun.
Berdasarkan situs resmi Kemenko Perekonomian, luas lahan di KEK Arun mencapai 2.622 hektare. Kawasan tersebut telah dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas atau PLTMG berkapasitas 35 megawatt dan 1.250 meter kubik air bersih per hari.
Reporter: Andi M. Arief