Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berharap calon presiden terpilih pada pemilu 2024 melanjutkan tradisi menciptakan ekosistem yang mendukung dunia usaha dan industri.
Wakil Ketua KADIN Investasi, Tony Wenas mengatakan, iklim bisnis saat ini cukup progresif. Hal ini mencerminkan adanya kepastian hukum, kepastian usaha dan stabilitas politik saat ini.
“Mayoritas pengusaha saat ini puas dan diharapkan siapapun presiden berikutnya dapat melanjutkan program ekonomi yang baik ini,” ujar Tony Wenas saat menjadi pembicara pada IDE Katadata Conference 2023, di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis (20/7).
Lebih lanjut, kata Tony, sebagian besar pengusaha berharap tahun politik hingga akhir masa pemilu dapat memberikan aura positif bagi perkembangan iklim bisnis di tanah air.
Mereka juga berharap tahun politik tidak menimbulkan efek negatif seperti konflik atau bentrok antar kelompok. Pasalnya, kata Tony, situasi ini bisa memicu lemahnya penyerapan investasi dalam negeri.
Tony meminta capres menerapkan slogan KADIN yaitu berlomba-lomba berdampingan. “Jadi kalaupun ada lomba nomor 1, 2 dan 3, sekali terpilih, yang tidak terpilih akan bergandengan tangan membangun negara ini bersama-sama,” kata Tony.
Berdasarkan hasil survei Research & Consulting Algorithm, mayoritas atau 41,8% dari total responden memilih capres (kandidat) pada pemilu 2024 karena karakter, bukan karena pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, 19,6% responden mengatakan akan mengikuti siapa pun yang dipilih Jokowi sebagai calon presiden.
“Tapi menurut survei ini, yang terpenting (kandidat) dilihat dari jumlahnya, jumlahnya, bukan karena didukung Pak Jokowi. Catatan penampilan karakter itu penting, bagaimana karakter itu bisa membangun karakter,” kata Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana dalam konferensi pers, Senin (26/6).
Sedangkan 17,7% responden menyatakan tidak akan mengikuti salah satu capres pilihan Jokowi. Sisanya 14,4% responden menyatakan tidak tahu, sedangkan 6,6% responden tidak menjawab pertanyaan survei.
Survei Algoritma juga menunjukkan bahwa mayoritas responden atau 45% juga tidak setuju jika Jokowi menyebutkan pilihan politiknya pada pemilu 2024. Namun, responden yang menyatakan setuju dengan Jokowi mengatakan pilihan politiknya sebesar 41,8%.
Survei tersebut menemukan bahwa Ganjar Pranowo merupakan sosok yang dianggap paling didukung oleh Jokowi di antara ketiga tokoh tersebut yakni sebanyak 39,%. Kemudian posisinya disusul Prabowo Subianto (20%), sedangkan proporsi yang menilai Anies Baswedan paling sedikit (9,2%).
Studi Algoritma dilakukan pada 29 Mei-10 Juni 2023 dengan 2.009 responden di 34 wilayah Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.