liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Kebakaran Depo Plumpang: Mencari Solusi dari Kesalahan Masa Lampau

Kebakaran Depo Plumpang: Mencari Solusi dari Kesalahan Masa Lampau

2 minutes, 38 seconds Read

Menurut para ahli, kebakaran di kawasan Depot Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) disebabkan sesar lama. Pasalnya, keberadaan permukiman di kawasan penyangga atau 50 meter dari tembok depo merupakan kesalahan sejak 1990-an.

Pemerhati Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan, pemilihan pembangunan Depot Plumpang sebenarnya sudah mempertimbangkan tata ruang di kawasan Rawa Badak pada 1974. Selain itu, pendirian depo sudah mengacu pada Rencana Induk Tata Ruang DKI Jakarta. dan Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta 1985-2005.

Selain itu, lokasi Depot Plumpang dinilai tidak dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai informasi, Depo Plumpang dan Pelabuhan Tanjung Priok berjarak lima kilometer.

Namun, rencana tata ruang ini runtuh ketika beberapa rumah pendukung pengoperasian Depo Plumpang muncul pada 1990-an. Pembangunan perumahan dipercepat pasca reformasi hingga bencana kebakaran tahun 2009.

“Akibat kelalaian, 20 tahun kemudian berkembang pesat tanpa ada kontrol, itu salah Pemkab DKI Jakarta. Tidak terkontrol. Ini rangkaian kesalahan yang dibiarkan,” ujar Nirwono kepada Katadata .bersama. id, Selasa (7/3).

Nirwono mengatakan, pascakebakaran 2009, masyarakat Tanah Merah tidak bergerak secara mandiri. Para korban kebakaran akhirnya kembali ke rumah mereka yang terbakar dan membangun kembali rumah mereka dengan dana gratis dan dana bantuan.

Senada dengan Nirwana, Ketua Ikatan Perencana Wilayah dan Kota atau IAP Adhamaski Prince menilai kebakaran tahun ini mencerminkan absennya negara di Tanah Merah.

“Tragedi Plumpang akibat penelantaran yang terjadi selama bertahun-tahun menyiratkan tidak adanya perencanaan jangka panjang dan pengendalian tata ruang,” kata Adhamaki dalam keterangan resmi, Jumat (10/3).

Opsi Solusi

Sejauh ini, ada dua opsi solusi tata kota di Tanah Merah, yakni relokasi depot Plumpang dan relokasi masyarakat. Namun, kata Adhamaski, kedua solusi tersebut merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dan harus dibarengi dengan reorganisasi permukiman Tanah Merah.

Ia mengatakan, penyelesaian rencana tata ruang Tanah Merah tidak bisa diselesaikan dengan solusi kerakyatan. Menurutnya, sengketa tanah di Tanah Merah perlu dilihat dari perspektif sejarah untuk mendapatkan solusi terbaik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 190/HGB/DA/76, Tanah Merah adalah tanah milik pemerintah negara. Sedangkan PT Pertamina telah mendapatkan hak guna bangunan atau HGB seluas 153 hektare.

Pertamina menggunakan lahan seluas 72 hektar untuk membangun depo Plumpang. Saat ini, lahan yang belum dimanfaatkan Pertamina justru dihuni oleh masyarakat.

Adhamaki mencatat kawasan Tanah Merah dihuni oleh 9.234 KK atau sekitar 34.000 jiwa dengan luas 81 hektar. Dengan kata lain, satu orang tinggal di area seluas 23,8 meter persegi.

PEMULIHAN FASILITAS UMUM PLUMPANG JAKARTA (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.)

“Kampung Tanah Merah adalah kawasan terpadat. Sayangnya, jalan yang ada juga sangat terbatas sehingga menyulitkan akses petugas pemadam kebakaran,” kata Adhamaki.

Adhamaki menilai penyelenggaraan Tanah Merah harus berdasarkan prinsip reforma agraria. Menurutnya, seluruh rakyat Tanah Merah tetap berhak bermukim dalam konstitusi.

Sementara itu, Nirwono menilai pemerintah daerah perlu mendapatkan persetujuan dari warga yang terkena dampak kebakaran Depo Plumpang paling lambat tiga minggu setelah bencana kebakaran.

Pasalnya, masyarakat di pengungsian umumnya hanya bertahan maksimal 2 minggu sebelum kembali ke lokasi semula untuk membangun kembali.

“Padahal dia tahu itu bukan tanahnya. Orang yang tidak diberi pilihan akan menentukan pilihannya sendiri,” kata Nirwono.

Nirwono mendorong Pemkab DKI Jakarta memberikan tiga pilihan kepada warga Tanah Merah, yakni dana santunan, memberikan uang rohani, atau pindah ke rusun terdekat.

“Jadi jelas letak zona merah itu independen terhadap bangunan. Kalau tidak, kita akan mengulangi kesalahan yang sama, sehingga momentum ini tidak bisa diabaikan,” kata Nirwono.

Reporter: Andi M. Arief

Similar Posts