Kemanusiaan menjadi tema besar berbagai organisasi keagamaan dalam negeri selama pandemi Covid-19. Vaksinasi Covid-19 merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh organisasi keagamaan ini.
Sekretaris Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Arief Nurcholis mengatakan telah membantu menyuntikkan 1,5 juta dosis vaksin Covid-19. Sedangkan penyuntikan dilakukan di rumah sakit yang dikelola Muhammadiyah.
Arief mengatakan, seluruh rumah sakit milik Muhammadiyah telah melakukan simulasi penanganan pasien Covid-19 sejak Desember 2019. Artinya, tenaga kesehatan yang tergabung dalam Muhammadiyah telah melakukan persiapan sejak Covid-19 mulai menyebar di Wuhan, China.
“Yang kita siapkan adalah kita sudah melakukan riset. Per hari ini sudah 104 RS Muhammadiyah yang beroperasi melayani pasien Covid-19 di seluruh Indonesia,” kata Arief di Kantor Katadata.co.id, Kamis (13/4).
Arief menilai, langkah terberat yang harus dilakukan selama Covid-19 adalah mengeluarkan fatwa terkait penanganan Covid-19. Pada prinsipnya, fatwa tersebut melarang umat Islam berjabat tangan, berbuka puasa bersama, dan tarawih berjamaah.
Menurutnya, mengasuh masyarakat dalam beradaptasi dengan pandemi Covid-19 merupakan pengalaman yang unik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Yayasan Buddha Tzu Chi, Hong Tjin mengatakan, modal utama organisasinya dalam beroperasi di masa pandemi Covid-19 adalah kepercayaan. Menurut dia, ibu kota negara dibangun saat Yayasan Buddha Tzu Chi berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Tanah Air.
Namun, Hong Tjin menggarisbawahi bahwa pencarian obat dan vaksin di masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang lumrah bagi semua ormas keagamaan. Oleh karena itu, Hong Tjin menilai proses hukum pemindahan barang cukup penting dalam membantu penanganan Covid-19.
Sementara itu, Kepala Pusat Vaksinasi Serviam Timotheus Lesmana mengatakan, persoalan kemanusiaan membuat agama tidak lagi menjadi penghalang. Timotheus membuktikannya dengan memberikan fasilitas vaksinasi pada masyarakat yang sering berseberangan dengan agamanya.
Timotheus mengatakan, fasilitas tersebut dibangun di sekitar kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Menurutnya, masyarakat cukup ngotot untuk tidak menerima vaksinasi Covid-19 di masa pandemi.
“Kami bekerja dengan cinta dan berhasil menyuntikkan vaksin Covid-19 setiap hari kepada 90 orang. Kalau soal kemanusiaan, tidak ada lagi perbedaan agama,” kata Timotheus.
Reporter: Andi M. Arief