liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kementerian BUMN Dorong Pupuk Indonesia Kembangkan Amonia

Kementerian BUMN Dorong Pupuk Indonesia Kembangkan Amonia

3 minutes, 22 seconds Read

Kementerian BUMN meminta PT Pupuk Indonesia berperan dalam pemanfaatan energi bersih, salah satunya melalui penggunaan amoniak. Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan konsumsi amoniak biru dan hijau di dunia akan terus meningkat ke depan.

“Beberapa prediksi lembaga think tank mengatakan bahwa 12 persen energi dunia pada tahun 2050 akan menggunakan hidrogen sebagai sumber energi dan saya kira ini bisa menjadi kunci pemulihan ekonomi Indonesia. PT Pupuk Indonesia dapat mengembangkan amoniak biru dan hijau dengan menggandeng beberapa pihak, baik dari dalam negeri seperti Pertamina maupun dengan pihak eksternal,” ujar Pahala sebagai keynote speaker pada Indonesian Fertilizer Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023 di Jakarta , Kamis (30/2/2023).

Pahala menambahkan penggunaan amoniak dapat membantu pemerintah mencapai target net zero emission pada tahun 2030. Oleh karena itu, sesuai Keputusan Menteri SE yang dikeluarkan baru-baru ini tentang dekarbonisasi, Pahala meminta PT Pupuk Indonesia dan BUMN lainnya yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon. emisi negara untuk membuat peta jalan dalam penggunaan energi bersih.

Dalam rangka mewujudkan ekosistem amoniak, PT Pupuk Indonesia menggelar Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan forum ini diluncurkan sebagai bentuk dukungan untuk mendorong ekosistem amoniak bersih (rendah karbon).

Menurut Bakir, Pupuk Indonesia berharap melalui PICAF 2023 dapat mempercepat implementasi inovasi teknologi dan pengembangan kebijakan untuk memperkuat rantai nilai amoniak bersih. Hal ini merupakan perpanjangan dari komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia.

“Pukup Indonesia kini memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di industri amoniak. Oleh karena itu, keahlian ini memungkinkan kami melihat potensi amonia bersih untuk mendukung transisi energi rendah karbon. Dengan pengembangan amoniak bersih, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung pencapaian net zero emission yang bertujuan untuk menurunkan emisi karbon setara dengan lima juta ton CO2 pada tahun 2050,” kata Bakir.

Bakir berharap inisiatif pengembangan ekosistem amoniak yang bersih akan memicu dampak ganda bagi perekonomian Indonesia, sekaligus mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih. Untuk itu, Bakir optimis PICAF 2023 dapat bermanfaat bagi seluruh peserta dan menjadi momentum untuk mendorong terciptanya ekosistem amoniak yang bersih di Indonesia.

Staf Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Triharyo Soesilo mengungkapkan beberapa poin penting yang perlu disampaikan PT Pupuk Indonesia jika berminat mengembangkan amoniak biru dan hijau.

Menurut Triharyo, salah satu hal penting yang belum dilakukan selama ini adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan bawah tanah yang memiliki kapasitas penyimpanan CO2 untuk berhasil mengembangkan Amoniak Biru dan Hijau.

“Kembali ke minat Pupuk Indonesia untuk mengembangkan Amoniak Biru dan juga Amoniak Hijau, saran saya untuk Kementerian ESDM, nomor satu, kalau mau kerja sama dengan perusahaan bawah tanah,” ujar Triharyo.

Tak hanya itu, Triharyo juga menyampaikan bahwa pemahaman tentang Carbon Market diperlukan untuk memulihkan sebagian biaya investasi CCS/CCUS Capex dan Opex, guna meningkatkan perekonomian mereka.

“Kedua, Anda perlu menemukan dan mengembangkan pemasaran karbon Anda sendiri. Anda sangat pandai menjual karbon, urea, amonia, dan membeli belerang dan fosfat Anda sendiri. Namun, Anda perlu mulai mengembangkan keterampilan ekonomi karbon,” jelasnya.

Sedangkan jika PT Pupuk Indonesia berminat untuk memproduksi Green Ammonia perlu pemahaman tentang teknologi Electrolyzer, pemilihan lokasi pabrik dengan biaya listrik yang minimal, dan perlu memahami permintaan pasar dan harga Amonia Blue dan Green.

“Selanjutnya untuk Green Ammonia perlu pemahaman tentang Electrolyzer Technology, ini sangat penting untuk produksi Green Ammonia, dan perlu memilih lokasi pabrik dengan biaya listrik yang minimal,” ungkapnya.

Plt Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito mengungkapkan, permintaan amoniak global diprediksi mencapai 688 juta ton pada 2050. Jumlah tersebut naik tiga kali lipat dibanding permintaan pada 2025. .

“Biaya produksi amoniak terbarukan untuk pabrik baru diperkirakan turun menjadi USD 310-610 per ton pada tahun 2050. Saat ini, biaya produksi amoniak yang terbuat dari gas alam dan batu bara sebesar USD 110-340 per ton. Carbon Capture Storage (CCS) akan menambah biaya sebesar USD 100-150 per ton, sehingga biaya produksi berbasis fosil rendah karbon sebesar USD 210-490 per ton,” jelas Warsito.

Warsito menambahkan, proyeksi produksi amoniak dengan skenario pembatasan kenaikan suhu 1,5˚C adalah sebagian besar amoniak saat ini diproduksi dari gas alam (72% dan batubara) (22). Warsito mengatakan kapasitas gabungan dari semua proyek amonia terbarukan adalah 15 Mt pada tahun 2030 yang merupakan 8% dari produksi amonia global saat ini.

Similar Posts