Kasus penularan antraks muncul dan merenggut tiga nyawa di Gunungkidul, Yogyakarta. Peristiwa itu diawali dengan matinya lima ekor ternak pada Mei hingga Juni 2023.
Kasus menyebar ketika sapi yang terinfeksi disembelih dan dibagikan kepada penduduk untuk dikonsumsi. Seorang pasien berinisial WP yang ikut dalam penyembelihan tersebut sakit dan berobat dengan keluhan gatal, bengkak dan luka khusus antraks.
Tanggal 3 Juni, pasien dirujuk ke RSUP Sardjito dengan diagnosis. Namun, sehari kemudian, pasien meninggal dunia.
“Baru pada tahun 2023 akan ada tiga kasus kematian akibat antraks di Indonesia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi di Jakarta, Kamis (6/7) dikutip dari Antara.
Untuk mencegah penularan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengirimkan nota dinas yang mengusulkan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mencegah penularan.
Dinas Kesehatan beralasan penyebaran penyakit antraks dapat dikategorikan sebagai wabah juga mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 1501 Tahun 2010.
“Kami menunggu keputusan pimpinan untuk menetapkan Wabah Anthrax,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty, Jumat (7/7) seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan, pemkab belum berencana menetapkan status wabah tersebut. Pasalnya, lokasi transmisi jauh dari daerah padat penduduk.
KASUS ANTHRAX DI GORONTALO (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.)
Sedangkan daerah lain sudah menutup pasokan ternak dari Gunungkidul. Pemerintah Kota Tangerang memperketat masuknya sapi, kambing, dan domba dari Gunungkidul untuk mencegah masuknya antraks.
Sementara itu, Pemkab Lebak akan melakukan pemeriksaan ternak sapi, kerbau, dan domba di kawasan tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit antraks.
“Hingga saat ini ternak masyarakat bebas antraks,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Veteriner dan Kesehatan Masyarakat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak Hanik Malichatin, Jumat (7/7).
Anthrax adalah penyakit hewan zoonosis atau menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Ciri penyakit ini adalah gatal pada luka dengan eschar hitam.