Ibukota Negara atau IKN Nusantara direncanakan memiliki lima titik akses berbeda, yakni dua akses jalan tol, satu akses jalan non tol, satu akses kereta api dan satu akses laut. Sedangkan akses jalan tol baru bisa digunakan pada Juni 2024.
Danis Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara menjelaskan, semua akses tersebut memiliki waktu tempuh yang berbeda. Namun waktu tempuh tercepat akan dimiliki oleh akses jalan tol yang dijadwalkan selesai pada Juni 2024.
“Tol yang disiapkan bersama teman-teman dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR kurang lebih satu jam dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Sekarang pakai jalan non tol di sini dua jam,” ujarnya. Danis di IKN Nusantara, Jumat (13/1).
Tol yang dimaksud Danis memiliki total panjang 33,17 kilometer (km). Tol tersebut adalah Ruas Karangjoang-KKT Kariangau (13,4 Km), Persimpangan KKT-Tempadung Kariangau (7,32 Km) dan Simpang Jembatan Pulau Tempadung-Batang (6,67 Km), dan Ruas Bandara VVIP – Rencana RR Luar KIPP (5,77) . km).
Danis memproyeksikan penambahan akses tol akan mempersingkat waktu tempuh dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman menuju IKN Nusantara menjadi sekitar 30 menit. Namun, bagian bebas hambatan baru akan selesai setelah tahun 2024.
Tol yang terlibat akan bergerak ke utara menuju Kecamatan Mentawir dari Simpang Tempadung. Jalan tol dengan waktu tempuh tersingkat itu kemudian dirancang melintasi Sungai Sepaku dengan teknologi terowongan bawah air atau terowongan bawah air.
Danis mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk menentukan panjang terowongan imersi. Sejauh ini, panjang terowongan diperkirakan antara 1-1,5 km.
“Sebenarnya lebih mudah pakai jembatan, tapi kurang bagus dari segi lingkungan. Konsepnya kita jaga lingkungan. Di tempat itu ada bekantan, lutung dan ikan dugong,” kata Danis.
Selain melalui jalan darat, Danis mengatakan Kementerian Perhubungan berencana membangun jalur kereta api dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ke IKN. Namun, KA tersebut diminta melayani warga Balikpapan terlebih dahulu sebelum menuju IKN Nusantara.
Rute terakhir menuju IKN adalah dengan menggunakan kapal penumpang atau ferry yang memakan waktu antara 1-1,5 jam. Saat ini akses laut hanya dapat digunakan oleh kapal yang dioperasikan oleh masyarakat setempat.
Akses ini sekarang menghubungkan dermaga pribadi milik perusahaan penebangan kayu dan Pelabuhan Sempayang. Sebagian besar kegiatan akses laut kini digunakan sebagai jalur logistik untuk mengantarkan komponen konstruksi IKN.
Danis mengatakan Kementerian Perhubungan akan mengembangkan pelabuhan tersebut agar jalur tersebut dapat terus digunakan ke depannya.
“Kementerian Perhubungan akan mengembangkan pelabuhan karena sudah ada Pelabuhan Kariangau dan Pelabuhan Semayang. Pelabuhan Semayang digunakan untuk umum, sedangkan Pelabuhan Kariangau untuk industri,” kata Danis.
Reporter: Andi M. Arief