Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan kepindahannya ke Partai Golkar dalam menghadapi pemilihan umum 2024 dan pemilihan kepala daerah mendatang. Bertempat di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Rabu (18/1), Ridwan menerima kartu anggota yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Ridwan Kamil datang ke kantor DPP Partai Golkar dengan mengenakan baju batik berwarna kuning dan hitam. Usai menerima kartu anggota partai, ia kemudian menutupi batiknya dengan jaket kuning lengkap dengan logo pohon beringin di dadanya. Ridwan resmi menjadi kader Partai Golkar.
“Saya sudah membaca sejarah Partai Golkar yang konsisten hingga saat ini, selalu fokus pada pembangunan. Build craft, progresif. Jadi itu yang saya pikirkan,” kata Ridwan usai resmi menjadi kader Partai Beringin.
Bagi Golkar, partisipasi Gubernur Jabar patut dirayakan. Emil tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa popularitas dan elektabilitas di pundaknya. Berdasarkan beberapa lembaga riset, RK selalu masuk dalam tiga besar calon wakil presiden pilihan rakyat. Sementara itu, dalam daftar calon presiden, namanya kerap masuk tujuh besar daftar calon presiden pilihan.
Secara pribadi, RK juga seorang gubernur yang interaksinya tinggi di media sosial. Misalnya, berdasarkan aplikasi pengukur engagement Instagram Planx, rata-rata setiap unggahan Ridwan Kamil di Instagram disukai 126.615 pengikut, dan dibanjiri 2.163 komentar.
Saat berkunjung ke DPP Golkar Ridwan Kamil mengaku memiliki 30 juta followers atau pengikut di media sosial. Berdasarkan pantauan Katadata, hingga Rabu (18/1) jumlah pengikut RK di Instagram mencapai 19,7 juta. Di media sosial twitter ia memiliki 5,4 juta pengikut. RK juga aktif di media sosial lainnya seperti tiktok, dan youtube.
Menurut Ridwan, kepopuleran di media sosial ini merupakan berkah yang bisa ia manfaatkan untuk menghadapi tahun politik. RK yakin dengan popularitasnya bisa mendulang dukungan bagi partai Golkar, khususnya di Pulau Jawa.
“Saya punya 30 juta pengikut. Itu semua modal saya. Saya posting sekali sehari, atau dua hari sekali tentang Golkar, ada yang mengganggu saya,” kata Ridwan.
Dua jam setelah resmi bergabung, RK langsung mempresentasikan Partai Golkar dengan konten video pendek yang berisi deklarasi dukungan terhadap Partai Beringin. Mengendarai vespa kuning bernomor polisi D 2712 Kejaksaan, ia melakukan aksi kecil yang menarik perhatian awak media. Konten itu diunggah DPP Golkar di Instagram resmi partai.
“Hiu naik Gokart, aku cinta U Golkar,” kata Ridwan sambil mengendarai Vespa kuning.
Kepiawaian Emil menarik simpati publik menjadi poin tambahan di mata Golkar. Airlangga juga mengganjar RK dengan jabatan Wakil Ketua Bidang Pembinaan Pemilih, dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu. Kata Airlangga, Airlangga cocok dengan karakter Parti Beringin.
“Golkar merasa Emil[Ridwan Kamil]adalah salah satu tokoh masyarakat yang memenuhi kriteria yang sudah dijalankan oleh partai Golkar,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian menyebut ada persaingan antara partainya dengan Ridwan Kamil yang sama-sama menghindari politik identitas. Golkar juga menilai RK memiliki komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Airlangga yakin keikutsertaan Ridwan Kamil akan berkontribusi meningkatkan perolehan suara Golkar. Dia optimistis perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024 mendatang akan meningkat. Beberapa daerah yang dinilai berpotensi menunjukkan tren peningkatan perolehan suara Golkar adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
“Hari ini yang penting buktikan Golkar inklusif. Siapa yang mau masuk Golkar, kita kasih kesempatan,” kata Airlangga.
Ridwan Kamil Resmi Masuk Golkar (Instagram Partai Golkar)
Ibu kota pemilihan Partai Golkar
Philips J Vermonte, pengamat politik dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), mengatakan langkah Ridwan Kamil bergabung dengan Partai Golkar bisa memperkuat daya tawar partai politik. Dia menilai keputusan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu untuk bergabung ke Partai Golkar sudah tepat dan strategis bagi kedua belah pihak.
“Itu karena orang-orang seperti Kang Emil bisa mewarnai bagaimana parpol menjalankan fungsinya. Ada beberapa fungsi, yakni fungsi pengawasan, legislatif, perwakilan, dan anggaran. Dari empat itu, tiga di antaranya adalah fungsi teknokratis,” kata Philips.
Menurut Philips, pengalaman Ridwan Kamil di bidang eksekutif serta arsitek yang paham bidangnya akan menambah kemampuan Partai Golkar menjadi partai teknokratis, seperti yang semula dibentuk oleh kelompok kerja. Di sisi lain, keputusan bergabung juga bisa menunjang karir Ridwan Kamil sebagai kepala daerah.
Philips melihat Ridwan Kamil sebagai gubernur yang lahir dari proses politik mulai dari walikota hingga menjadi gubernur. Dia menilai keputusan Ridwan Kamil memakai baju parpol sudah sesuai dengan prinsip dan aturan konstitusi jika ingin terus berjuang di tingkat nasional.
“Dengan masuk partai politik, itu konsekuensi logis dari jalan Kang Emil sebagai kepala daerah yang di jajak pendapat cukup kuat, baik sebagai calon presiden maupun wakil presiden,” kata Philips.
Sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Philips memiliki basis dukungan yang kuat di Jawa Barat, yang menjadikan posisinya sebagai calon peraih suara. Di sisi lain, dia melihat Ridwan Kamil akan diuntungkan bergabung dengan Partai Golkar karena bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik di dalam partai.
Sedikit berbeda dengan Philips, Dosen Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai keikutsertaan Ridwan Kamil di Partai Golkar tidak serta merta memuluskan jalan perjuangan di tingkat nasional. Dia melihat langkah ini sebagai jalan bagi Emil untuk melancarkan perjalanannya ke depan di Pilkada Jawa Barat.
“Ya untuk tujuan saya lihat RK mau jadi gubernur untuk kedua kalinya. Untuk dukungan partai, partai harus memikulnya,” kata Ujang.
Pada Pilkada sebelumnya, Ridwan Kamil mencalonkan diri sebagai calon gubernur menggunakan perahu Partai Nasional Demokrat. Namun, menurut Ujang, peluang mencalonkan diri untuk periode kedua dari partai yang sama sangat kecil karena memburuknya hubungan RK dengan partai pimpinan Surya Paloh. Selain itu, Nasdem juga memperkenalkan calon gubernur yang akan menjabat, yakni Saan Mustopa yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jabar.
“Jadi kalau nanti tidak ada partai yang mendukung dia, suka tidak suka, suka tidak suka, masuk Golkar adalah pilihan Anda,” kata Ujang lagi.
Ridwan Kamil sendiri membantah bergabung dengan Partai Golkar bukan untuk bersaing di Pilpres dan Pilkada. Saat perkenalan sebagai anggota baru partai, dia mengaku siap menunjuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden pada pemilu 2024 mendatang.
“Saya fatsun dalam keputusan organisasi. Jadi dimanapun keputusan partai tentang Pak Airlangga sebagai calon presiden, saya akan beritahu kemana-mana,” kata Ridwan diplomatis.