JAKARTA, selebritis.id – Anjing adalah hewan yang paling dekat dengan manusia. Saking dekatnya dengan manusia, beberapa jenis anjing dikaruniai kecerdasan yang melebihi kemampuan hewan lainnya.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, disebutkan bahwa ada beberapa anjing pintar di dunia. Studi tersebut mengevaluasi anjing melalui berbagai tes untuk mendapatkan poin dan menentukan ras anjing mana yang paling cerdas. Di tempat kedua adalah Border Collie, seekor anjing yang tampil dalam banyak studi kecerdasan. Sedangkan juara pertama diraih oleh Belgian Malinois.
Menilai kecerdasan adalah tugas yang kompleks, karena ada beberapa jenis kecerdasan pada anjing. Studi tersebut mengevaluasi lebih dari 1.002 anjing yang berpartisipasi melalui tes kognisi smartDOG. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan anjing dalam strategi pemecahan masalah, kontrol impuls, kemampuan membaca gerakan manusia, kemampuan meniru manusia, memori perilaku dan penalaran logis.
“Kebanyakan ras memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri, misalnya, Labrador Retriever sangat pandai membaca gerak tubuh manusia, tetapi tidak begitu pandai memecahkan masalah spasial,” tulis Saara Junttila, penulis studi dan peneliti kognisi anjing di Universitas Helsinki sebagai dikutip dari IFL. Sains.
Namun, di antara anjing yang ikut serta dalam tes, Border Collie-lah yang mendapat nilai bagus di sebagian besar tes. Namun, mereka dikalahkan oleh Belgian Malinois dengan selisih sembilan poin selama tes kognisi smartDOG. Jika Anda terbiasa dengan trah ini, Belgian Malinois adalah pilihan populer untuk pekerjaan keamanan.
Lagi pula, ketertarikan anjing untuk mengendus kejahatan dan mengidentifikasi pencari cocok dengan kemampuan mereka yang luar biasa dalam memecahkan masalah. Belgian Malinois mendapat skor sangat tinggi dalam kondisi pengujian anjing yang menafsirkan gerakan manusia, serta tugas V-detour yang menguji keterampilan pemecahan masalah mereka saat mereka menjelajahi lingkungan mereka.
Namun, meski menjadi juara umum di beberapa tes, bukan berarti Belgian Malinois duduk bersama Gembala Jerman dalam skor terendah untuk tes silinder. Para peneliti menyimpulkan bahwa fungsi reproduksi dapat menjelaskan kekuatan kognitif tertentu, seperti menggiring anjing dan skor tinggi pada tugas perilaku yang diarahkan manusia.
Namun, ini tidak dapat menjelaskan semua perbedaan ras, karena skor kognisi beberapa anjing tidak terduga. Seperti Lapphund Finlandia yang tidak melakukan tugas yang diarahkan manusia dengan baik meskipun menjadi anjing penggembala. Tidak hanya itu, peneliti juga menguraikan beberapa peringatan untuk penelitian ini. Salah satunya adalah fakta bahwa anjing yang diteliti tidak mewakili seluruh populasi anjing.
Namun, penelitian ini berkontribusi pada gambaran yang lebih lengkap tentang perilaku spesifik ras pada anjing.
Editor : Leonardus Selwyn Kangsaputra
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google