Tentara Nasional Indonesia atau TNI menyatakan akan melakukan operasi khusus di Laut Natuna Utara. Hal ini sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan negara di wilayah Laut Natuna Utara.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan operasi khusus pasukan pengamanan perbatasan khusus Laut Natuna Utara. Yudo berencana melakukan operasi lintas dimensi.
“Nanti akan dikuasai oleh Kabirham I. Di sana udara, laut, dan darat akan dipersatukan agar lebih efektif,” kata Yudo di Istana Negara, Senin (19/12).
Yudo mengatakan, strategi itu efektif dilakukan saat dirinya menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I periode 2018-2019.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan, pekerjaan rumah yang harus dilakukan Yudo adalah wilayah maritim di negeri ini.
“Mungkin masalah laut ya, laut di Indonesia sering dilintasi kapal yang melanggar batas,” kata Mahfud.
Selain kedaulatan, kata Mahfud, Panglima Yudo harus menjaga ideologi bangsa dari separatisme dan radikalisme. Menurutnya, seorang Panglima TNI harus menjaga keutuhan daerah dan keutuhan ideologi negara.
“Nanti banyak deklarasi dalam tugas dan dalam waktu 1-2 hari akan kita koordinasikan,” ujar Mahfud.
PATROL UDARA DI PERAIRAN NATUNA (ANTARA FOTO/Fauzan/tom.)
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan TNI harus terus menjaga keamanan di wilayah Papua dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Menurutnya, ketegasan TNI diperlukan untuk meminimalisir kegiatan KKB di Bumi Cendrawasih.
Jokowi pun mendukung rencana pendekatan yang akan dilakukan Yudo di Papua, yakni pendekatan kemanusiaan. Sementara itu, salah satu langkah yang akan diambil adalah pengurangan jumlah pasukan TNI di Papua.
“Tapi kita memang harus tegas, karena kalau kita tidak tegas di sana, KKB akan selalu begitu dan masalah tidak akan selesai,” kata Jokowi.
Reporter: Andi M. Arief