Pihak penyelenggara terus mempersiapkan World Beach Games di Bali meski mendapat penolakan dari tim Israel. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga masih berkomunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional terkait nasib penyelenggaraan event olahraga ini.
“Teman-teman di lapangan masih bekerja, karena ada pekerjaan administrasi, teknis dan komunikasi,” kata Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis (6/4) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan penolakannya terhadap kehadiran tim Israel di World Beach Games. Koster juga sebelumnya menjadi sorotan usai menolak Israel bermain di Piala Dunia U20.
Okto mengaku terus berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Selain IOC, dia juga telah berbicara dengan federasi internasional dan badan pengatur dari 14 cabang olahraga.
“Kami sedang mengkaji formatnya, komunikasi kami dengan Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) cukup baik,” katanya.’
KEDATANGAN DELEGASI FIJI DI BALI (ANTARA FOTO/G20 Media Center Indonesia/Galih Pradipta/nym.)
KOI dan ANOC akan berusaha mencari solusi terbaik agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah event tersebut. Okto juga berjanji tidak ada pihak yang dirugikan dengan solusi ini.
“Semua orang bangga melihat yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Koster menjelaskan penolakan kontingen Israel terhadap kompetisi multi cabang itu sejalan dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Hubungan Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah.
Berdasarkan aturan tersebut, Koster akan menerima atlet asal Israel jika tidak menyanyikan lagu kebangsaan atau mengibarkan bendera di Pulau Dewata. Itu berdasarkan konstitusi, kata Koster kepada sejumlah media di Karangasem, Bali, Rabu (5/4).