Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunggah foto saat menyaksikan pertandingan timnas Indonesia melawan timnas Argentina di Stadion Gelora Bung Karno, Senin (19/6). Dalam unggahan tersebut, Prabowo dan Jokowi dipisahkan oleh Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir.
Dalam sembilan foto yang diunggah serentak, Prabowo terlihat mengenakan jaket merah dengan tulisan angka 08 di punggungnya. Ia terlihat beberapa kali berbicara dengan Jokowi dan Erick Thohir. Pos tersebut telah menerima 169 ribu suka dan lebih dari 2 ribu komentar.
Menanggapi kedekatan Prabowo dan Jokowi dalam unggahan tersebut, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut hal itu biasa saja. Ia menyebut kebersamaan Jokowi dan Prabowo tidak berujung pada dukungan dalam menghadapi Pilpres 2024.
Prabowo kini mencalonkan diri sebagai calon presiden dengan dukungan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Sedangkan Jokowi adalah presiden Indonesia selama 2 periode yang didukung oleh PDIP. PDIP kini mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Masinton menyebut kedekatan Jokowi dan Prabowo merupakan hubungan yang wajar antara presiden dan menteri. Prabowo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Erick Thohir juga menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara di bawah kepemimpinan Jokowi.
Masinton mengatakan, jika dibandingkan dengan Prabowo, komunikasi Jokowi jauh lebih intens dengan Ganjar yang merupakan Gubernur Jawa Tengah.
“Semuanya dekat, Pak Ganjar semakin dekat,” kata Masinton, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Masinton lebih lanjut meyakini Jokowi akan mendukung Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024. Saat ini, Ganjar dan Prabowo merupakan dua kandidat yang diunggulkan partainya untuk maju sebagai capres.
“Kami di PDIP pasti sama dengan wa Atho’na, perintah dengan keputusan partai,” kata Masinton.
Peta partai saat ini untuk pemilihan presiden 2024 menyempit menjadi tiga nama. Selain Ganjar dan Prabowo, ada Anies Baswedan yang didukung koalisi Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera. Meski begitu, ketiga calon presiden belum juga mengumumkan calon wakil presidennya.