Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari pasca bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
“Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya tugaskan Sekda untuk menunjuk unit tanggap darurat bencana,” katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7).
Menurut dia, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
Bahkan, dahsyatnya efek lahar dingin Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa jembatan rusak hingga putus dan tidak bisa dilalui.
Oleh karena itu, fokus utama Pemerintah Kabupaten Lumajang adalah keselamatan jiwa masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Di tengah tingginya intensitas hujan, bupati yang biasa disapa Cak Thoriq mengimbau masyarakat di bantaran sungai yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru untuk mengungsi hingga situasi dipastikan aman.
“Kami memindahkan warga yang berada di bantaran lahar dingin ke tempat penampungan di beberapa balai desa termasuk Balai Raya Jarit,” ujarnya.
Dikatakannya, Pemkab Lumajang terus melakukan pengkajian untuk menginventarisasi dampak bencana alam tersebut.
“Yang perlu kita percepat adalah normalisasi akses secepatnya bisa diputus, dibersihkan, kemudian infrastruktur yang perlu diperbaiki akan kita inventarisasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, beberapa jembatan di jalan kabupaten juga sudah dipotong dan juga sudah dilakukan inventarisasi.
Beberapa jembatan rusak antara lain jembatan penghubung Kampung Tumpeng dan Kampung Kloposawit putus total, Jembatan Gantung Kali Regoyo rusak parah, Jembatan Kaliputih Limpas dan jembatan perbatasan Lumajang-Malang juga putus total, kata Thoriqul. Benar.