Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyiapkan dana untuk mengatasi dampak gempa 6,4 SR di Bantul, Jumat (30/6) malam.
Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, setiap kabupaten yang terkena bencana dapat menggunakan dana darurat terlebih dahulu. “Nanti kalau kurang, kami bantu,” kata Ngarsa Dalem saat menyambut Sultan HB X di Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (1/7).
Menurut Sultan, kabupaten masih memiliki alokasi dana darurat dengan besaran yang berbeda, seperti di Kabupaten Bantul sebesar Rp 14 miliar dan di Gunungkidul Rp 5 miliar.
“Tapi sebenarnya bukan hanya itu. Mereka masih bisa tinggal di rumah atau tidak mampu, dalam arti disuplai makanan dan lain sebagainya, tapi laporannya belum sampai ke level itu,” kata Raja Keraton Yogyakarta.
Berdasarkan laporan yang diterima, menurut Sultan, gempa yang terjadi pada Jumat malam (30/6) mengakibatkan kerusakan bangunan relatif ringan. “Semua kerusakan relatif ringan. Paling tinggi hanya di Gunungkidul,” ujarnya.
BPBD DIY mencatat kerusakan akibat gempa Bantul berdasarkan data terakhir mencapai 172 unit yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman.
“Total dampak (kerusakan akibat gempa) di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 172 unit,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal.
Danang menjelaskan, 172 unit rumah rusak itu meliputi 137 unit rumah, 133 unit rusak ringan dan empat unit rusak sedang. Kemudian 14 unit sarana perkantoran (13 unit rusak ringan dan 1 unit rusak sedang), 5 unit sarana ibadah rusak ringan, dan 2 unit tempat usaha rusak ringan.
Kemudian satu unit sarana kesehatan rusak ringan, tiga unit sarana pendidikan rusak ringan, dan tiga unit kandang ternak masing-masing rusak ringan, sedang, dan berat. “Kerusakan juga terjadi pada tiga unit jaringan listrik, satu unit tiang listrik, dan tiga unit fasilitas umum,” katanya.