Penelitian dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LD FEB UI, mengungkap pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online atau ojol Gojek, meningkat sebesar 65 persen.
LD FEB UI melakukan riset terhadap 2.520 responden yang terdiri dari mitra pengemudi taksi online, driver ojol, dan pengusaha kuliner GoFood. Responden merupakan pengguna layanan Gojek dari sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Pengumpulan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan pendekatan simple random sampling, dengan margin of error 2% dan level of confidence 95%.
Berita mengenai peningkatan pendapatan mitra Gojek menjadi artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id pada Kamis (3/8). Selain itu, simak juga bagaimana mitra ojol lainnya menanggapi wacana pengaturan bonus, serta Presiden Joko Widodo yang meminta publik maklum dengan adanya kesalahan desain pada longspan LRT.
Berikut Top News Katadata.co.id:
Pendapatan 65% mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Gojek meningkat, menurut riset LD FEB UI.
Alasannya, fleksibilitas waktu yang ditawarkan sebagai mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Gojek memberikan peluang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan.
“Ini signifikan mengingat mitra Gojek merupakan kelompok masyarakat produktif yang masih memiliki keterbatasan akses ke sektor formal, apalagi di tengah berbagai tantangan ekonomi,” kata Wakil Kepala Bidang Penelitian LD FEB UI Paksi CK Walandouw dalam keterangan pers, Kamis (3/8).
“Lanskap ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, termasuk mitra pengemudi taksi dan ojek online Gojek, dalam beberapa tahun terakhir tidaklah mudah,” ujar Paksi.
“Hal ini terlihat dari mayoritas mitra GoRide dan Gocar yang memilih bergabung menjadi mitra Gojek dikarenakan oleh pemutusan hubungan kerja atau PHK maupun karena ingin mencari pendapatan tambahan,” Paksi menambahkan.
Mayoritas mitra pengemudi taksi dan ojek online Gojek mengalami kesulitan mencari pekerjaan di daerah tempat tinggalnya.
“Kami melihat hadirnya ekosistem Gojek serta berbagai inisiatif di dalamnya berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi para mitra, apalagi dalam memberikan akses ke pendapatan,” katanya.
Simak hasil penelitian dari LD FEB UI mengenai pendapatan driver taksi dan ojol Gojek meningkat.
Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker sedang mengkaji aturan baru soal ojol, termasuk skema bonus dari aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, inDrive kepada mitra pengemudi. Pengemudi ojek online mengaku sulit mendapat insentif saat ini.
Mitra pengemudi Grab Agus Wibowo, 40 tahun, mengatakan skema bonus Grab berubah. “Bonus sudah tidak bisa diharapkan. Kalau sehari dapat 150 berlian, yang didapat hanya Rp 18 ribu,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (3/8).
Alasannya jumlah order menurun. “Dulu lebih mudah dapat bonus, karena order banyak,” ujarnya.
Ketahui respons para driver ojol mengenai kesulitan mereka dapat insentif.
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat memaklumi kesalahan desain yang terjadi pada jembatan lengkung bentang panjang (longspan) yang menghubungkan Gatot Subroto (Gatsu) dan Kuningan. Ia menekankan konstruksi LRT secara keseluruhan cukup baik dan aman.
“Semuanya direncanakan, semuanya dihitung. Semuanya pasti ada perencanaan, tapi di lapangan kadang-kadang bisa ada penyesuaian, itu biasa. Secara keseluruhan konstruksi LRT baik,” kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8).
Ia meminta masyarakat untuk memaklumi kesalahan tersebut karena pembangunan tersebut merupakan yang pertama dan dikerjakan oleh tenaga kerja lokal mulai dari pengadaan kereta hingga konstruksi jalur. Meski demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah menginstruksikan agar tetap dilakukan evaluasi terhadap jembatan lengkung bentang panjang atau longspan tersebut.
“Pasti ada kesalahan dalam konstruksi LRT, karena baru pertama kali LRT dibangun,” ujarnya. Jokowi pun menekankan kepada operator LRT untuk mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan bagi penumpang nantinya. Ia pun menilai tahap uji coba LRT menjadi sangat penting.
Simak penjelasan lengkap Presiden Jokowi mengenai salah desain longspan LRT.
Pemerintah berencana mempermudah masyarakat termasuk pengemudi ojol untuk mendapatkan subsidi motor listrik. Pengemudi ojek online mengatakan motor listrik memang hemat, namun tidak menutup biaya sewa.
Aplikator seperti Grab, Gojek, dan inDrive memang menyediakan sewa motor listrik bagi para mitra pengemudi. Besaran biayanya:
inDrive Rp 33.300 per hari
Gojek melalui Electrum Rp 35 ribu – Rp 45 ribu
Grab Rp 50 ribu per hari, dan ada deposito Rp 200 ribu
Mitra pengemudi Grab Agus Wibowo, 40 tahun menyampaikan penggunaan motor listrik memang lebih hemat dari sisi bahan bakar. “Namun hitungannya sama jika harus membayar sewa,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (3/8). “Misalnya beli bensin Rp 30 ribu, kalau sewa bayar Rp 50.000. Sama saja.”
Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi ojek online atau ojol Maxim, Abdul Kafi, 32 tahun. “Tidak lebih hemat. Kecuali Maxim memberikan motor untuk inventaris,” ujar dia.
Alasannya, order menurun. Jika harus membayar sewa, maka penghasilan akan berkurang.
Simak pendapat mitra ojol mengenai motor listrik.
Sejumlah perusahaan Jepang tengah menjajaki peluang untuk keluar dari bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Indonesia, dan di saat yang sama membantu pengembangan energi terbarukan.
Nikkei Asia melaporkan Sumitomo Corp. berniat mengalihkan asetnya pada PLTU Tanjung Jati B Unit 1-4 tanpa memperbarui kontrak build-operate-transfer (BOT) yang habis pada awal 2030. PLTU Tanjung Jati B Unit 1-4 dibangun dengan dana dari Sumitomo, beroperasi secara komersial pada 2012.
Pada September 2022, unit 5 dan 6 mulai beroperasi, didanai oleh Kansai Electric Power Co. dan investor lainnya. Total kapasitas dari PLTU yang berlokasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini mencapai 4,6 gigawatt (GW), setara dengan empat pembangkit listrik tenaga nuklir, menjadikannya salah satu pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.
Ketahui lebih banyak mengenai perusahaan Jepang yang mencari peluang untuk keluar dari bisnis PLTU di Indonesia.