liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Tren Elektabilitas Prabowo Jadi Capres Naik, Jokowi: Bukan Karena Saya

Tren Elektabilitas Prabowo Jadi Capres Naik, Jokowi: Bukan Karena Saya

1 minute, 54 seconds Read

Presiden Joko Widodo menyatakan peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto pada bursa capres 2024 bukan karena dirinya. Hal itu disampaikan Jokowi sebagai tanggapan saat menghadiri rapat parpol pendukung pemerintah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Minggu (2/4).

“Saya kira peningkatan elektabilitasnya (Prabowo) bukan karena saya tapi karena dirinya dan Gerindra,” kata Jokowi.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, sebelumnya menyebut peningkatan elektabilitas Prabowo. Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan elektabilitas Prabowo meningkat pesat karena kerap mendampingi Presiden Jokowi dalam beberapa kali perjalanan dinas.

“Katanya kalau kita berbisnis, kita harus ikut yang baunya lebih enak. Maka tak heran jika Pak Prabowo ikut Jokowi saat hasil survei beras meningkat. Jadi kalau kita mengikuti mereka yang membangkitkan aura kita, kita juga bangkit,” kata Zulkifli.

Menurut Jokowi, naik atau turunnya elektabilitas partai dan calon presiden yang akan bersaing pada pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang bergantung pada upaya masing-masing partai. Dia mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk Prabowo.

Jokowi melanjutkan, akan mendukung setiap partai untuk membangun koalisi menghadapi pemilihan presiden dan pemilihan umum. Ia mengatakan, dirinya selalu mendukung mereka yang telah mendukung pemerintah selama ini.

Jokowi mengaku tidak terlalu memperhatikan satu pihak. Ia pun mengaku sebagai presiden tidak memiliki kapasitas untuk memberikan dukungan kepada ketua umum partai politik yang maju dalam pemilihan presiden.

Nasdem Tidak Diundang

Pertemuan dengan presiden yang berlangsung di kantor DPP PAN hari ini dihadiri oleh para Pimpinan Umum partai pendukung pemerintah yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Demokrat. Partai Persatuan Pembangunan. Partai Nasional Demokrat tidak hadir.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan pihaknya belum menerima undangan untuk hadir. Meski tak diundang dalam unjuk rasa, Ahmad Ali mengatakan partainya tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024

Ia mengatakan, Nasdem tidak diundang dalam pertemuan itu karena Partai Amanat Nasional selaku tuan rumah lupa dengan posisi Nasdem. Dia mengingatkan, Nasdem adalah partai yang sejak awal memperjuangkan pemilihan Jokowi pada pemilu 2014 lalu.

“Kami tidak tahu apa yang mereka bicarakan, menurut saya itu pasti baik untuk negara. Dan soal kami tidak diundang, mungkin Pak Zulkifli lupa,” ujar Ali saat dihubungi.

Sementara itu, kata Zulkifli, selain silaturahmi, merupakan ajang strategis bagi pimpinan parpol untuk berdialog, berdiskusi, dan bertukar pikiran. Pertemuan tersebut juga akan membahas solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia saat ini, termasuk berbagai persoalan jelang Pemilu 2024.

Similar Posts